Honestly, ini salah satu lakorn paling fresh yang pernah aku tonton dari Ch3 selama beberapa tahun ini. Meskipun plotnya sendiri bukan sesuatu yang baru, tapi cara melakukannya itu diarahkan, diproduksi, dan dieksekusi dengan sangat bagus dan fresh. Aku sangat menyukai lakorn ini, bcs benar-benar berbeda dari semua lakorn Thailand yang pernah aku tonton. Ga ada yang namanya klise perkosaan dalam pernikahan, meskipun ada beberapa adegan yang yaaahhh mengarah ke arah sana, tapi sesuai dengan tema drama, dan menurutku itu adalah bagian dari cerita.
Aku nonton ini tanpa ekspektasi apa pun bcs sebelumnya aku belum pernah liat pemain-pemainya di lakorn yang udah aku tonton, TAPI akhirnya aku menyukainya. Aku udah ketagihan dari episode pertama dan ga bisa berhenti nonton sampe aku harus nyelesaikan seluruh episode. Dan udah selesai pun aku malah rewatch, bcs ceritanya lucu terutama di 13 episode pertama berkat beberapa misteri yang ditambahkan ke kisah cinta klasik antara dua protagonis. Sayangnya menjelang akhir, hampir semua misteri terungkap terlalu cepat. WARNING! Nontonnya jangan sampe diskip-skip, bcs setiap menit dari lakorn ini sangat berharga.
Aku tuh belum pernah nonton lakorn tentang hubungan benci dan cinta atau kontrak pernikahan yang selucu dan semanis ini sebelumnya. Aku suka plot dari lakorn ini, karena skinshipnya pure antara pasangan, keluarga, dan teman. Ga romantis mulu, ga tegang mulu, jadi tikungan sama belokannya emang pas dan terkadang malah diluar dugaan, excellent! Aku sangat menyukai plot twist, tidak ada lubang loop. Bahkan di episode terakhir masih ada plot twist. Memang ada beberapa lubang plot, tapi plotnya ditulis dengan baik, sehingga tidak ada deal-breaking. Semuanya dijelaskan dengan baik dalam beberapa episode terakhir. Lakorn ini menggambarkan hubungan dengan sangat luar biasa dan memiliki semuanya: romansa, cinta keluarga, serta cinta dan rasa hormat antara rekan satu tim dan rekan kerja. Untuk scene dunia kepolisian, beberapa orang menilai kalo kasus kejahatan yang ada di lakorn ini kurang dieksekusi dengan lebih baik dan levelnya perlu dinaikkan biar setara dengan drama polisi Asia lainnya. But, in my opininon, lakorn ini hakikatnya romcom, so genre misteri dan kasus kejahatan yang perlu dipecahkan tuh porsinya udah cukup. Ga perlu lagi dinaikkan levelnya karena tontonannya bakal jadi ga balance, malah berat banget. Kecuali kalo lakorn ini ga ada genre romcom-nya, emang sangat wajar untuk dinaikkan ke level yang lebih hard lagi kasus kejahatannya. Contoh: Dao Kon La Duang dan Game of Outlaws, dua lakorn ini level kasus kejahatan yang ditangani sama polisinya emang berat banget dan banyak misteri yang harus dipecahkan. Porsinya emang cocok, karena genrenya emang seutuhnya action. Malah menurutku lakorn ini sebenarnya sangat serakah (dalam arti yang baik wkwkwkwk) karena ada komedi, romansa, keluarga, persahabatan, misteri, kejahatan dan banyak lagi yang coba disampaikan di dalamnya.
Lakorn ini juga membahas tentang masyarakat kita. Penonton akan belajar tentang kehidupan di daerah kumuh yang dapat dipahami banyak orang termasuk aku. Isu-isu yang dibahas sangat tepat. Ini mengajarkan penonton bahwa kita harus memotong stigma tentang gender, tidak semua laki-laki kuat dan tidak semua perempuan lemah. Aku suka kesejajaran antara Rut dan Suam. Mereka mungkin berbeda karena kelas, tetapi mereka sama. Mereka ga pernah memiliki keluarga yang normal, merasa berkewajiban untuk bertanggung jawab atas keluarga mereka, dan sangat berterima kasih. Aku suka bagaimana Suam yang ga pernah ragu untuk memberitahu ke Rut tentang perbedaan kelas sosial mereka, walaupun Rut tidak pernah merasa berbeda kelas dengan Suam.
Terlepas dari beberapa scene kelam (pembunuhan, hantu, dan perdagangan manusia), lakorn ini punya energi yang menular dan menyenangkan berkat para pemerannya yang emang TOP BGT. Pemeran pendukungnya sangat berlebihan dan terkadang konyol, bikin kalian ga bisa nahan ketawa. Asli bakal ngakak terus sih. Aku ga punya hal buruk untuk dikatakan tentang para pemainnya dan aku benar-benar menikmati chemistry Kao dan Great; sangat kuat dan luar biasa. Hanya dari mereka bertengkar aja kita bisa melihatnya. Romcomnya really right on target. Perkembangan di antara mereka juga bagus dan realistis, sehingga plotnya tidak berlarut-larut. Ini jelas romansa yang berjalan dengan baik yang sesuai dengan plot. Surprisingly! Baik Kao ataupun Great, mereka beremosi dengan sangat baik. Dialog dan interaksi di antara mereka mengalir begitu lancar. Setiap kali cerita menjadi terlalu berat atau sedih, mereka menemukan cara untuk memasukkan satu atau dua momen lucu, yang membuat tontonan menjadi seimbang. Keliatan mereka berdua aktor dan aktris yang sangat bagus. Aku suka moment sweet mereka dan betapa gregetnya begitu percikan api mulai berkobar disaat hubungan mereka berkembang. Aku menghargai tawaran pelukan dan kedekatan yang menenangkan melalui sentuhan tangan atau kepala bersandar di bahu, bcs sentuhan manusia sangat penting dalam suatu hubungan, dan Suam-Rut menunjukkan hal ini dengan baik. Dari chemistry mereka yang sangat bagus di lakorn ini, aku sangat berharap (eaakkk wkwkwk) Great dan Kao punya project lakorn baru untuk dipasangkan lagi?
Kao as Suam; terlihat agak terlalu muda untuk ditandingi dengan Great yang dewasa, tapi dia berhasil memegang peran utama dengan sangat baik sepanjang drama bcs dia bisa menarik Suam ke dalam dirinya. Kao benar-benar bersinar dan mencuri perhatian di lakorn ini, bcs dia benar-benar pilihan yang sempurna untuk memerankan Suam! Liat aja acting rangenya sebagai Suam pas nunjukkin berbagai emosi, she looks funny! Disini dia cantik alami dan secara visual sangat cocok sama Great. Mereka couple yang keliatan klik, terutama dengan perbedaan tinggi badan. Aku sangat suka betapa mudahnya Rut meraih pinggang Suam dengan begitu cepat dan mudah. Yang aku suka dari Suam: dia tetap konsisten dengan karakternya sebagai gadis tangguh dengan mulut cerdas yang tumbuh di daerah kumuh, dan berhati hangat. Yang bikin aku sedih: saat Rut bertanya kepada Suam kenapa dia ga membela diri atas kesalahpahaman yang ada (Suam mempunyai hubungan dengan Aik), tanggapan Suam cuma, "Ga peduli seberapa keras dia meneriakkan ketidakbersalahannya, ga akan ada yang mempercayainya karena dia berasal dari daerah kumuh." Dari perkataan Suam, seolah-olah tempat kelahiran dan status sosial-ekonomi menentukan integritas dan moralitas seseorang. Sedihnya.
Great as Letkol Danurut; polisi yang cerdas, adil, dan tangguh. Pokoknya Great itu potongan yang pas untuk jadi polisi.
Dia luar biasa sampai ending. Actingnya berhasil banget, smooth acting dengan karakter Suam. Aku suka karakter Rut yang serius tapi protektif dan peduli sama orang yang dia sayang daannn SENYUMANNYA. Great banyak banget senyum di lakorn ini duhhh. Aku jamin kalian pasti pada gemezz begitu ngeliat dia senyum. Auto diabetes, abisan senyumnya manis banget gilss. Pokoknya aku suka sama flow plotnya Danurut. Kisah Danurut dengan masa lalu yang menyedihkan tumbuh menjadi Wakapolsek yang terhormat. Dewasa dan serius dalam segala hal yang dia lakukan saat menangani kasus-kasus polisi. Namun, perspektif pribadinya dalam cinta perlahan berubah ketika dia pertama kali penasaran, kemudian berempati dan akhirnya tertarik sama Suam yang cantik, keras, dan menjengkelkan. Satu hal yang aku sukai dari karakter Rut: dia sangat menghormati dan melindungi Suam. Meskipun banyak orang di circlenya terus-menerus menjelek-jelekkan Suam, tapi dia selalu mengabaikan dan membuat pendapatnya sendiri tentang Suam. Yang buat aku speechless juga, Rut itu sabar banget njir, ga keitung sabarnya. Susah cari cowok yang sabarnya kelewat banget kayak Rut, emang cocok banget sih jadi Wakapolsek. Dari semua lakorn Great yang aku tonton, ini adalah top acting listnya.
Pie as Neung dan Pariit as Padet; fun couple yang terlalu menggemaskan. Chemistry Pie-Pariit cukup bagus! Aku benar-benar menyukainya. Pariit sebagai pendatang baru berperan dengan sangat bagus dan aku berharap dia bisa punya kesempatan jadi pemeran utama di next project lakorn. Kisah cinta gaya Korea Neung-Padet benar-benar menyenangkan untuk ditonton. Mereka juga terbaik sebagai pemeran pendukung di mana mereka memiliki cerita mereka sendiri, tetapi mereka tetap kuat untuk memimpin. Neung dan Sarawat Padet memberikan istirahat yang sangat dibutuhkan penonton dari semua kecemasan dalam hubungan Suam dan Rut. Apalagi Neung pas ngomong pake bahasa Korea tuh imut banget. So, selama pergantian scene dari pemeran utama ke pemeran pendukung tuh ga bored, malah yang ada mood makin up.
Karakter sekunder membuat lakorn menjadi lebih baik: Anggota tim Putri Salju yang menggemaskan dan badas ketika mereka bersama, Theerak; ART terbaik yang selalu get ready, Bu yang berani ngelawan Singh, Da yang benar-benar menyebalkan dan labil, para tetangga Suam yang benar-benar peduli dengan Suam meskipun dalam pertempuran, anggota polsek yang lucu-lucu, dan para penjahat. Pada intinya, aku menyukai semua pemain di lakorn ini, terlepas dari apakah karakter itu menyenangkan atau kejam, bcs semua pemain benar-benar menyampaikannya, terutama para penjahat. Sampe aku merasa terlibat dalam lakorn ini sejak menit pertama. Aku merasa senang, sedih, malu, bersemangat, jijik, dan segudang emosi lainnya saat menonton lakorn ini. Para pemain benar-benar membawa aku ke dalam perjalanan lakorn ini.
Dari lakorn ini aku bisa ngeliat kalo sutradara dan produsernya benar-benar meluangkan waktu dan melakukan banyak upaya untuk mencari dan memilih aktor dan aktris yang tepat untuk peran yang mereka miliki, teutama untuk Direk, Thuanthep, Sia Ha, bcs versi mereka saat masih muda benar-benar mirip sama versi saat tuanya.
Akting Chai sebagai Sia Ha membuatku benci tapi sekaligus kasihan padanya menjelang ending. Aku suka bagaimana pada awalnya dia adalah orang yang tidak menunjukkan penyesalan tetapi pada akhirnya menjadi gila karena dia telah kehilangan segalanya termasuk temannya. Penonton bisa melihat dengan jelas betapa Sia Ha benar-benar menyayangi Chuchai dan dalam pikirannya sendiri dia merasa bahwa dia sedang berbelas kasih dengan Chuchai. Sia Ha dan Chuchai hampir membuatku menangis, terutama ketika Chuchai mengingat masa lalu mereka, sangat menyedihkan betapa Chuchai benar-benar mencintai Sia Ha dan merawatnya.
Ada dua hal yang ga terlalu aku suka:
1. Cara ayah tirinya Suam meninggal
2. Fakta bahwa Su mengepalai operasi perdagangan wanita.
In my opinion, itu sama sekali tidak perlu dan tidak menambah nilai, tapi emang scene ini sepertinya di show up hanya sebagai renungan untuk mengakhiri karakter mereka. Tapi satu-satunya plot yang menurutku ga memuaskan adalah bagaimana Da lolos dari percobaan pembunuhan dan konspirasi untuk melakukan pembunuhan. Dia seharusnya diadili dan dikirim ke penjara, tapi aku tahu ini tidak cocok dengan drama secara keseluruhan.
Namun, yang paling aku sukai adalah semua yang terjadi antara Sarawat Padet, Neung, Suam, dan Rut, hubungan Rut dan Padet, Neung dan Suam berbaikan dan melawan Da dan Su, Rut dan Suam menggoda Sarawat setelah dia bersama Neung. Aku suka dan sangat menghargai penulis bahwa Sarawat Padet tidak dijadikan sebagai teman yang HARUS jatuh cinta dengan Suam, tetapi menjadikannya teman yang peduli, sehingga dapat menunjukkan bahwa perempuan dan laki-laki bisa menjadi teman sejati tanpa adanya perasaan cinta.
Lakorn ini membuatku menangis lima kali: ketika Letnan Kom meninggal (melihat dia berhasil membujuk anak yang mau bunuh diri dan ternyata malah dia yang bunuh diri membuat hatiku hancur, apalagi saat melihat istri dan anaknya), ketika Suam memberi tahu Rut tentang "ayahnya", ketika Rut meminta cerai pada Suam, ketika Suam bertemu ayah kandungnya dan menggali jenazahnya, kelima adalah ketika Sia Ha melihat arwah Chuchai.
Lakorn ini sederhananya luar biasa. Sinematografinya luar biasa! Sudut yang bagus, detail yang bagus. Memang lakorn ini terlihat klasik, tapi menyenangkan dan ga membosankan. OST-nya enak didengar, nyambung sama adegan dan ada OST. yang ternyata Kao penyanyinya. Pemerannya luar biasa, mulai dari pemeran utama sampe pemeran pendukung semuanya disatukan dengan baik. Konsep Snow White and Seven Dwarf juga keren. SEMUANYA LUAR BIASA!!!? Aku kasih 100/10 LOL untuk pekerjaan yang MANTAP JIWA dari Sutradara, Penulis, dan Produser sampe-sampe aku berharap ada My Secret Bride season kedua, dengan konsep cerita mata-mata baru.
Overall, I really recommend this lakorn to anyone yang berminat nonton lakorn Thailand bergenre romcom. Meskipun memiliki banyak elemen yang diulang dalam lakorn Thailand lainnya, but lakorn ini menyampaikan semuanya dalam paket yang berbeda. Aku jamin kalian bakal rewatch, bcs ini sangat menghibur. Untuk kalian yang punya beban kehidupan yang cukup melelahkan dan ingin mencari hiburan, tonton lakorn ini sekarang juga, bcs dapat dipastikan kalo lakorn ini akan membuat kalian rileks.
Aku nonton ini tanpa ekspektasi apa pun bcs sebelumnya aku belum pernah liat pemain-pemainya di lakorn yang udah aku tonton, TAPI akhirnya aku menyukainya. Aku udah ketagihan dari episode pertama dan ga bisa berhenti nonton sampe aku harus nyelesaikan seluruh episode. Dan udah selesai pun aku malah rewatch, bcs ceritanya lucu terutama di 13 episode pertama berkat beberapa misteri yang ditambahkan ke kisah cinta klasik antara dua protagonis. Sayangnya menjelang akhir, hampir semua misteri terungkap terlalu cepat. WARNING! Nontonnya jangan sampe diskip-skip, bcs setiap menit dari lakorn ini sangat berharga.
Aku tuh belum pernah nonton lakorn tentang hubungan benci dan cinta atau kontrak pernikahan yang selucu dan semanis ini sebelumnya. Aku suka plot dari lakorn ini, karena skinshipnya pure antara pasangan, keluarga, dan teman. Ga romantis mulu, ga tegang mulu, jadi tikungan sama belokannya emang pas dan terkadang malah diluar dugaan, excellent! Aku sangat menyukai plot twist, tidak ada lubang loop. Bahkan di episode terakhir masih ada plot twist. Memang ada beberapa lubang plot, tapi plotnya ditulis dengan baik, sehingga tidak ada deal-breaking. Semuanya dijelaskan dengan baik dalam beberapa episode terakhir. Lakorn ini menggambarkan hubungan dengan sangat luar biasa dan memiliki semuanya: romansa, cinta keluarga, serta cinta dan rasa hormat antara rekan satu tim dan rekan kerja. Untuk scene dunia kepolisian, beberapa orang menilai kalo kasus kejahatan yang ada di lakorn ini kurang dieksekusi dengan lebih baik dan levelnya perlu dinaikkan biar setara dengan drama polisi Asia lainnya. But, in my opininon, lakorn ini hakikatnya romcom, so genre misteri dan kasus kejahatan yang perlu dipecahkan tuh porsinya udah cukup. Ga perlu lagi dinaikkan levelnya karena tontonannya bakal jadi ga balance, malah berat banget. Kecuali kalo lakorn ini ga ada genre romcom-nya, emang sangat wajar untuk dinaikkan ke level yang lebih hard lagi kasus kejahatannya. Contoh: Dao Kon La Duang dan Game of Outlaws, dua lakorn ini level kasus kejahatan yang ditangani sama polisinya emang berat banget dan banyak misteri yang harus dipecahkan. Porsinya emang cocok, karena genrenya emang seutuhnya action. Malah menurutku lakorn ini sebenarnya sangat serakah (dalam arti yang baik wkwkwkwk) karena ada komedi, romansa, keluarga, persahabatan, misteri, kejahatan dan banyak lagi yang coba disampaikan di dalamnya.
Lakorn ini juga membahas tentang masyarakat kita. Penonton akan belajar tentang kehidupan di daerah kumuh yang dapat dipahami banyak orang termasuk aku. Isu-isu yang dibahas sangat tepat. Ini mengajarkan penonton bahwa kita harus memotong stigma tentang gender, tidak semua laki-laki kuat dan tidak semua perempuan lemah. Aku suka kesejajaran antara Rut dan Suam. Mereka mungkin berbeda karena kelas, tetapi mereka sama. Mereka ga pernah memiliki keluarga yang normal, merasa berkewajiban untuk bertanggung jawab atas keluarga mereka, dan sangat berterima kasih. Aku suka bagaimana Suam yang ga pernah ragu untuk memberitahu ke Rut tentang perbedaan kelas sosial mereka, walaupun Rut tidak pernah merasa berbeda kelas dengan Suam.
Terlepas dari beberapa scene kelam (pembunuhan, hantu, dan perdagangan manusia), lakorn ini punya energi yang menular dan menyenangkan berkat para pemerannya yang emang TOP BGT. Pemeran pendukungnya sangat berlebihan dan terkadang konyol, bikin kalian ga bisa nahan ketawa. Asli bakal ngakak terus sih. Aku ga punya hal buruk untuk dikatakan tentang para pemainnya dan aku benar-benar menikmati chemistry Kao dan Great; sangat kuat dan luar biasa. Hanya dari mereka bertengkar aja kita bisa melihatnya. Romcomnya really right on target. Perkembangan di antara mereka juga bagus dan realistis, sehingga plotnya tidak berlarut-larut. Ini jelas romansa yang berjalan dengan baik yang sesuai dengan plot. Surprisingly! Baik Kao ataupun Great, mereka beremosi dengan sangat baik. Dialog dan interaksi di antara mereka mengalir begitu lancar. Setiap kali cerita menjadi terlalu berat atau sedih, mereka menemukan cara untuk memasukkan satu atau dua momen lucu, yang membuat tontonan menjadi seimbang. Keliatan mereka berdua aktor dan aktris yang sangat bagus. Aku suka moment sweet mereka dan betapa gregetnya begitu percikan api mulai berkobar disaat hubungan mereka berkembang. Aku menghargai tawaran pelukan dan kedekatan yang menenangkan melalui sentuhan tangan atau kepala bersandar di bahu, bcs sentuhan manusia sangat penting dalam suatu hubungan, dan Suam-Rut menunjukkan hal ini dengan baik. Dari chemistry mereka yang sangat bagus di lakorn ini, aku sangat berharap (eaakkk wkwkwk) Great dan Kao punya project lakorn baru untuk dipasangkan lagi?
Kao as Suam; terlihat agak terlalu muda untuk ditandingi dengan Great yang dewasa, tapi dia berhasil memegang peran utama dengan sangat baik sepanjang drama bcs dia bisa menarik Suam ke dalam dirinya. Kao benar-benar bersinar dan mencuri perhatian di lakorn ini, bcs dia benar-benar pilihan yang sempurna untuk memerankan Suam! Liat aja acting rangenya sebagai Suam pas nunjukkin berbagai emosi, she looks funny! Disini dia cantik alami dan secara visual sangat cocok sama Great. Mereka couple yang keliatan klik, terutama dengan perbedaan tinggi badan. Aku sangat suka betapa mudahnya Rut meraih pinggang Suam dengan begitu cepat dan mudah. Yang aku suka dari Suam: dia tetap konsisten dengan karakternya sebagai gadis tangguh dengan mulut cerdas yang tumbuh di daerah kumuh, dan berhati hangat. Yang bikin aku sedih: saat Rut bertanya kepada Suam kenapa dia ga membela diri atas kesalahpahaman yang ada (Suam mempunyai hubungan dengan Aik), tanggapan Suam cuma, "Ga peduli seberapa keras dia meneriakkan ketidakbersalahannya, ga akan ada yang mempercayainya karena dia berasal dari daerah kumuh." Dari perkataan Suam, seolah-olah tempat kelahiran dan status sosial-ekonomi menentukan integritas dan moralitas seseorang. Sedihnya.
Great as Letkol Danurut; polisi yang cerdas, adil, dan tangguh. Pokoknya Great itu potongan yang pas untuk jadi polisi.
Dia luar biasa sampai ending. Actingnya berhasil banget, smooth acting dengan karakter Suam. Aku suka karakter Rut yang serius tapi protektif dan peduli sama orang yang dia sayang daannn SENYUMANNYA. Great banyak banget senyum di lakorn ini duhhh. Aku jamin kalian pasti pada gemezz begitu ngeliat dia senyum. Auto diabetes, abisan senyumnya manis banget gilss. Pokoknya aku suka sama flow plotnya Danurut. Kisah Danurut dengan masa lalu yang menyedihkan tumbuh menjadi Wakapolsek yang terhormat. Dewasa dan serius dalam segala hal yang dia lakukan saat menangani kasus-kasus polisi. Namun, perspektif pribadinya dalam cinta perlahan berubah ketika dia pertama kali penasaran, kemudian berempati dan akhirnya tertarik sama Suam yang cantik, keras, dan menjengkelkan. Satu hal yang aku sukai dari karakter Rut: dia sangat menghormati dan melindungi Suam. Meskipun banyak orang di circlenya terus-menerus menjelek-jelekkan Suam, tapi dia selalu mengabaikan dan membuat pendapatnya sendiri tentang Suam. Yang buat aku speechless juga, Rut itu sabar banget njir, ga keitung sabarnya. Susah cari cowok yang sabarnya kelewat banget kayak Rut, emang cocok banget sih jadi Wakapolsek. Dari semua lakorn Great yang aku tonton, ini adalah top acting listnya.
Pie as Neung dan Pariit as Padet; fun couple yang terlalu menggemaskan. Chemistry Pie-Pariit cukup bagus! Aku benar-benar menyukainya. Pariit sebagai pendatang baru berperan dengan sangat bagus dan aku berharap dia bisa punya kesempatan jadi pemeran utama di next project lakorn. Kisah cinta gaya Korea Neung-Padet benar-benar menyenangkan untuk ditonton. Mereka juga terbaik sebagai pemeran pendukung di mana mereka memiliki cerita mereka sendiri, tetapi mereka tetap kuat untuk memimpin. Neung dan Sarawat Padet memberikan istirahat yang sangat dibutuhkan penonton dari semua kecemasan dalam hubungan Suam dan Rut. Apalagi Neung pas ngomong pake bahasa Korea tuh imut banget. So, selama pergantian scene dari pemeran utama ke pemeran pendukung tuh ga bored, malah yang ada mood makin up.
Karakter sekunder membuat lakorn menjadi lebih baik: Anggota tim Putri Salju yang menggemaskan dan badas ketika mereka bersama, Theerak; ART terbaik yang selalu get ready, Bu yang berani ngelawan Singh, Da yang benar-benar menyebalkan dan labil, para tetangga Suam yang benar-benar peduli dengan Suam meskipun dalam pertempuran, anggota polsek yang lucu-lucu, dan para penjahat. Pada intinya, aku menyukai semua pemain di lakorn ini, terlepas dari apakah karakter itu menyenangkan atau kejam, bcs semua pemain benar-benar menyampaikannya, terutama para penjahat. Sampe aku merasa terlibat dalam lakorn ini sejak menit pertama. Aku merasa senang, sedih, malu, bersemangat, jijik, dan segudang emosi lainnya saat menonton lakorn ini. Para pemain benar-benar membawa aku ke dalam perjalanan lakorn ini.
Dari lakorn ini aku bisa ngeliat kalo sutradara dan produsernya benar-benar meluangkan waktu dan melakukan banyak upaya untuk mencari dan memilih aktor dan aktris yang tepat untuk peran yang mereka miliki, teutama untuk Direk, Thuanthep, Sia Ha, bcs versi mereka saat masih muda benar-benar mirip sama versi saat tuanya.
Akting Chai sebagai Sia Ha membuatku benci tapi sekaligus kasihan padanya menjelang ending. Aku suka bagaimana pada awalnya dia adalah orang yang tidak menunjukkan penyesalan tetapi pada akhirnya menjadi gila karena dia telah kehilangan segalanya termasuk temannya. Penonton bisa melihat dengan jelas betapa Sia Ha benar-benar menyayangi Chuchai dan dalam pikirannya sendiri dia merasa bahwa dia sedang berbelas kasih dengan Chuchai. Sia Ha dan Chuchai hampir membuatku menangis, terutama ketika Chuchai mengingat masa lalu mereka, sangat menyedihkan betapa Chuchai benar-benar mencintai Sia Ha dan merawatnya.
Ada dua hal yang ga terlalu aku suka:
1. Cara ayah tirinya Suam meninggal
2. Fakta bahwa Su mengepalai operasi perdagangan wanita.
In my opinion, itu sama sekali tidak perlu dan tidak menambah nilai, tapi emang scene ini sepertinya di show up hanya sebagai renungan untuk mengakhiri karakter mereka. Tapi satu-satunya plot yang menurutku ga memuaskan adalah bagaimana Da lolos dari percobaan pembunuhan dan konspirasi untuk melakukan pembunuhan. Dia seharusnya diadili dan dikirim ke penjara, tapi aku tahu ini tidak cocok dengan drama secara keseluruhan.
Namun, yang paling aku sukai adalah semua yang terjadi antara Sarawat Padet, Neung, Suam, dan Rut, hubungan Rut dan Padet, Neung dan Suam berbaikan dan melawan Da dan Su, Rut dan Suam menggoda Sarawat setelah dia bersama Neung. Aku suka dan sangat menghargai penulis bahwa Sarawat Padet tidak dijadikan sebagai teman yang HARUS jatuh cinta dengan Suam, tetapi menjadikannya teman yang peduli, sehingga dapat menunjukkan bahwa perempuan dan laki-laki bisa menjadi teman sejati tanpa adanya perasaan cinta.
Lakorn ini membuatku menangis lima kali: ketika Letnan Kom meninggal (melihat dia berhasil membujuk anak yang mau bunuh diri dan ternyata malah dia yang bunuh diri membuat hatiku hancur, apalagi saat melihat istri dan anaknya), ketika Suam memberi tahu Rut tentang "ayahnya", ketika Rut meminta cerai pada Suam, ketika Suam bertemu ayah kandungnya dan menggali jenazahnya, kelima adalah ketika Sia Ha melihat arwah Chuchai.
Lakorn ini sederhananya luar biasa. Sinematografinya luar biasa! Sudut yang bagus, detail yang bagus. Memang lakorn ini terlihat klasik, tapi menyenangkan dan ga membosankan. OST-nya enak didengar, nyambung sama adegan dan ada OST. yang ternyata Kao penyanyinya. Pemerannya luar biasa, mulai dari pemeran utama sampe pemeran pendukung semuanya disatukan dengan baik. Konsep Snow White and Seven Dwarf juga keren. SEMUANYA LUAR BIASA!!!? Aku kasih 100/10 LOL untuk pekerjaan yang MANTAP JIWA dari Sutradara, Penulis, dan Produser sampe-sampe aku berharap ada My Secret Bride season kedua, dengan konsep cerita mata-mata baru.
Overall, I really recommend this lakorn to anyone yang berminat nonton lakorn Thailand bergenre romcom. Meskipun memiliki banyak elemen yang diulang dalam lakorn Thailand lainnya, but lakorn ini menyampaikan semuanya dalam paket yang berbeda. Aku jamin kalian bakal rewatch, bcs ini sangat menghibur. Untuk kalian yang punya beban kehidupan yang cukup melelahkan dan ingin mencari hiburan, tonton lakorn ini sekarang juga, bcs dapat dipastikan kalo lakorn ini akan membuat kalian rileks.
Was this review helpful to you?